BPBD Kabupaten Tanah Laut Gelar Penguatan Kapasitas Kawasan Rawan Bencana di Kecamatan Takisung

By Smart Banua 02 Mar 2025, 14:14:55 WITA, 117 Dibaca Daerah
BPBD Kabupaten Tanah Laut Gelar Penguatan Kapasitas Kawasan Rawan Bencana di Kecamatan Takisung




Baca Lainnya :


Tanah Laut – Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Kegiatan Penguatan Kapasitas Kawasan Rawan Bencana pada Selasa, 25 Februari 2025.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Takisung ini dihadiri oleh perangkat desa, warga setempat, unsur TNI/Polri (Koramil dan Polsek Takisung), serta narasumber terkait.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanah Laut, yang diwakili oleh Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bakti Purwanto, S.T., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan bencana.

Pasalnya, beberapa desa di Kecamatan Takisung tergolong sebagai daerah rawan bencana, seperti banjir, angin kencang, puting beliung, banjir rob, serta kebakaran hutan dan lahan.

Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi mengenai langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

Selain itu, Bakti Purwanto juga menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan kebencanaan, sesuai dengan konsep pentahelix dalam penanggulangan bencana yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, serta media.

Sementara itu, Camat Takisung, yang diwakili oleh Kasi Tata Pemerintahan Novaldo Pama Pramudya Risa, S.STP., turut menyambut baik kegiatan ini. Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, ia berharap agar para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai kebencanaan di wilayah mereka.

Pada sesi pemaparan, narasumber Rio Nanang Hermawan, S.T., M.T., menjelaskan konsep manajemen penanggulangan bencana yang terdiri dari tiga tahap utama, yaitu prabencana, darurat bencana, dan pasca bencana. Kegiatan penguatan kapasitas yang dilaksanakan kali ini merupakan bagian dari strategi pengurangan risiko bencana dalam tahap prabencana.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh BPBD Kabupaten Tanah Laut, nara sumber yang juga  menjabat Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan ini juga menegaskan pentingnya forum pengurangan risiko bencana sebagai wadah koordinasi dan kerja sama antar pemangku kepentingan.

Dengan menerapkan prinsip kolaborasi pentahelix, diharapkan sistem penanggulangan bencana dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

"Yang paling utama adalah melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam setiap fase penanggulangan bencana," pungkas Rio.

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab, kegiatan ini ditutup dengan harapan besar agar seluruh stakeholder, terutama masyarakat, semakin meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.