- 1000 Pesepeda Siap Ramaikan Gowes Harjad Kalsel ke-75 Provinsi Kalsel
- Ekonomi Kalsel Tumbuh 4,81 Persen Semester I Tahun 2025
- Pemprov Kalsel Apresiasi Suksesnya 4th Kalimantan Rescue Challenge
- PUPR Kalsel Siap Pasang Lampu Stadion 17 Mei
- Pemprov Kalsel Sambut Baik Sosialisasi Tanah Ulayat
- Menteri ATR BPN 850.000 Hektare Tanah APL di Kalsel Belum Terdaftar
- OJK Tegaskan Pengangkatan Empat Komisaris di Bank KalselTidak Melanggar Aturan
- Pembukaan FORNAS VIII NTB Meriah, Kontigen Kalsel Raih 23 Medali di Hari Pertama
- Main Lepas, Sekda Kalsel Tunjukkan Semangat Juang Tinggi di FORNAS VIII
- Polresta Banjarmasin Musnahkan Narkotika 1,2 Kilogram Tangkap Puluhan Tersangka
Kegiatan Pemulihan Sosial Pascabencana di Desa Keliling Benteng Kecamatan Martapura Barat.

Pemerintah Kab. Banjar melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kab. Banjar mengadakan Kegiatan Pemulihan Sosial Pascabencana di Desa Keliling Benteng Kec. Martapura Barat pada Kamis, 19 Juni 2025. Acara ini dikemas dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Sosial Prov. Kalimantan Selatan dan BPBD Kabupaten Banjar serta dihadiri oleh warga setempat dan kepala desa/pembakal Keliling Benteng.
Baca Lainnya :
- Pemprov Kalsel Matangkan Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah 2025–20290
- Dua Srikandi Kalsel Sumbang Medali Pertama Kejurnas Panjat Tebing 2025 0
- Gubernur H. Muhidin Resmi Buka MTQN XXXVI Kalsel, Bersama Al-Quran Kita Bangun Generasi yang Berakhlak Mulia dan Berilmu0
- Malam Taaruf, Komitmen Pemprov Kalsel Dukung Sukses MTQ XXXVI Tahun 20250
- Pemprov Kalsel Akan TingkatkanPelayanan dan Infrastruktur Bandara Syamsudin Noor 0
Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, plt. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Banjar, Yayan Daryanto, S.Hut menyampaikan bahwa kegiatan pemulihan pascabencana merupakan salah satu dari rangkaian penanggulangan bencana setelah tahap pencegahan bencana dan tanggap darurat bencana, dimana seluruh tahap penanggulangan bencana itu memerlukan kolaborasi dan sinergitas semua pihak terkait.
Menurut beliau, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri sehingga harus bekerja sama dengan pihak pentahelix, baik dari TNI Polri, Dinas Sosial, relawan dan tentu saja dari masyarakat.
Narasumber dari Dinas Sosial Prov. Kalimantan Selatan, Hana Humaira, S.Psi dalam materinya menyampaikan bahwa bencana memberikan dampak kongkrit, (yaitu kehilangan orang yg dicintai, rumah, harta benda dan pekerjaan) dan dampak abstrak (yaitu antara lain kehilangan rasa aman, rasa percaya, ikatan sosial dan harapan masa depan). Menurut Hana, diperlukan dukungan psikososial untuk memulihkan kesejahteraan psikologi dan sosial pascabencana bagi masyarakat terdampak.
Sementara itu, Rio Nanang Hermawan, ST, MT sebagai narasumber dari BPBD Kab. Banjar dalam paparan materinya tentang Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) menyampaikan bahwa sektor sosial merupakan salah satu sektor dari 5 sektor Jitupasna yang harus dianalisis dampak dan akibat bencananya serta harus dirumuskan kebutuhan pemulihan pascabencananya.
Menurutnya, kegiatan pemulihan sosial, ditujukan untuk mengembalikan aspek kehidupan pendidikan, kesehatan, keagamaan, psikologi dan kehidupan sosial budaya masyarakat yang terdampak bencana sehingga bisa kembali normal seperti sebelum bencana.
Acara ditutup dengan game/permainan interaktif yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman tentang pemulihan sosial pascabencana sekaligus mengukur tingkat pemahaman masyarakat terhadap materi yang telah disampaikan.(smartbanua)