- 1000 Pesepeda Siap Ramaikan Gowes Harjad Kalsel ke-75 Provinsi Kalsel
- Ekonomi Kalsel Tumbuh 4,81 Persen Semester I Tahun 2025
- Pemprov Kalsel Apresiasi Suksesnya 4th Kalimantan Rescue Challenge
- PUPR Kalsel Siap Pasang Lampu Stadion 17 Mei
- Pemprov Kalsel Sambut Baik Sosialisasi Tanah Ulayat
- Menteri ATR BPN 850.000 Hektare Tanah APL di Kalsel Belum Terdaftar
- OJK Tegaskan Pengangkatan Empat Komisaris di Bank KalselTidak Melanggar Aturan
- Pembukaan FORNAS VIII NTB Meriah, Kontigen Kalsel Raih 23 Medali di Hari Pertama
- Main Lepas, Sekda Kalsel Tunjukkan Semangat Juang Tinggi di FORNAS VIII
- Polresta Banjarmasin Musnahkan Narkotika 1,2 Kilogram Tangkap Puluhan Tersangka
Gubernur Berbuka Puasa dan Sholat Magrib Berjamaah di Kediaman Pj. Sekdaprov Bersama Pejabat Pemprov

Baca Lainnya :
- Asta Peduli Sampah Nasional 2025, Menteri LH dan Gubernur Dorong Gererasi Muda Hidup Sehat dan Bersih0
- RUPS PTAM Tabalong Bersinar, Pesan Gubernur Agar Menekan Kebocoran, Mengurangi Hutang dan Menghasilkan Dividen 0
- Sebanyak 57 Orang Lolos Administrasi Calon Komisioner KPID Kalsel 2024-20270
- Kapolresta Banjarmasin Sapa Warga di Pasar Wadai : Polri Hadir Dimasyarakat0
- Ratusan Tabung LPG Disita Polda Kalsel Dari Pangkalan Nakal di Tanah Laut0
Banjarmasin- Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin dan Ketua TP PKK Hj Fathul Jannah menghadiri kegiatan buka puasa bersama yang diselanggarakan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Muhammad Syarifuddin di rumah dinasnya, Jalan Dharma Praja Raya Banjarmasin, Sabtu (15/03/2025).
Hadir juga, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel H Muhammad Thambrin, asisten, staf ahli dan tenaga ahli gubernur, serta para kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel.
Tausiah sebelum buka puasa disampaikan Ustadz H Mubaraq seputar keutamaan ibadah puasa dan pembelajaran yang terkandung di dalamnya.
Disampaikan Ustadz Mubaraq, segala ibadah yang dilakukan, termasuk puasa, hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan tujuan lain atau embel-embel lainnya. Sikap tanpa pamrih inilah yang banyak dicontohkan Rasulullah dalam tindakannya, salah satunya kebiasaan menyuapi seorang Yahudi yang buta. Orang tersebut selalu mencaci Rasullullah saat bertemu. Setelah Rasulullah wafat, baru ia tahu bahwa orang yang selalu dicacinya itu adalah Rasulullah yang selalu memberi makan dan menyuapinya.
Dikisahkan juga peristiwa pada Nabi Nuh yang yang ditelan ikan. Kisa ini mengandung pelajaran bahwa, Allah SWT yang memberikan hidayah kepada hambanya, sedangkan para nabi hanya bertugas menyampaikan, tak bisa memaksa atau mengubah seseorang.
Setelah tausiah, ustadz Mubaraq memimpin pembacaan zikir dan tahlil, ditutup dengan doa haul oleh HM Tambrin.
Bukan puasa dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah yang diimami Ustadz Mubaraq, diakhiri makan bersama. (smartbanua)