- Kebakaran Hebat di Teluk Dalam, Banjarmasin : Penjaga Toko Nekat Terobos Api, Tubuh Melepuh
- Sopir Truk Ditangkap Setelah Pemotor Tewas di Jalan Trikora, Banjarbaru
- Ancam Tetangga dengan Tombak, H Ditahan di Mapolsek Polsek Liang Anggang
- Polda Kalsel Resmikan Labfor Tingkat II Gambut, Percepat Penanganan Kasus Kriminal di Kalsel
- Pekan Budaya Banua 2025 Dibuka, Kalsel Rayakan Lonjakan Penetapan 11 Warisan Budaya Takbenda
- Hutan Terus Menyusut, Ahli Peringatkan Kalsel Berpotensi Alami Banjir Besar seperti Sumatra
- Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tewaskan 753 Orang, Ribuan Mengungsi
- Wamendagri dan Wagub Kalsel Pantau Penyaluran MBG di SMA Gambut dan Sekolah Rakyat Banjarbaru
- Wamendagri : Daerah Harus Prioritaskan Lingkungan dalam Rencana Pembangunan
- Wagub Kalsel Tekankan Percepatan Pembangunan pada Harjad HSS ke-75
Gubernur Berbuka Puasa dan Sholat Magrib Berjamaah di Kediaman Pj. Sekdaprov Bersama Pejabat Pemprov




Baca Lainnya :
- Asta Peduli Sampah Nasional 2025, Menteri LH dan Gubernur Dorong Gererasi Muda Hidup Sehat dan Bersih0
- RUPS PTAM Tabalong Bersinar, Pesan Gubernur Agar Menekan Kebocoran, Mengurangi Hutang dan Menghasilkan Dividen 0
- Sebanyak 57 Orang Lolos Administrasi Calon Komisioner KPID Kalsel 2024-20270
- Kapolresta Banjarmasin Sapa Warga di Pasar Wadai : Polri Hadir Dimasyarakat0
- Ratusan Tabung LPG Disita Polda Kalsel Dari Pangkalan Nakal di Tanah Laut0
Banjarmasin- Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin dan Ketua TP PKK Hj Fathul Jannah menghadiri kegiatan buka puasa bersama yang diselanggarakan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Muhammad Syarifuddin di rumah dinasnya, Jalan Dharma Praja Raya Banjarmasin, Sabtu (15/03/2025).
Hadir juga, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel H Muhammad Thambrin, asisten, staf ahli dan tenaga ahli gubernur, serta para kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel.
Tausiah sebelum buka puasa disampaikan Ustadz H Mubaraq seputar keutamaan ibadah puasa dan pembelajaran yang terkandung di dalamnya.
Disampaikan Ustadz Mubaraq, segala ibadah yang dilakukan, termasuk puasa, hendaknya dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan tujuan lain atau embel-embel lainnya. Sikap tanpa pamrih inilah yang banyak dicontohkan Rasulullah dalam tindakannya, salah satunya kebiasaan menyuapi seorang Yahudi yang buta. Orang tersebut selalu mencaci Rasullullah saat bertemu. Setelah Rasulullah wafat, baru ia tahu bahwa orang yang selalu dicacinya itu adalah Rasulullah yang selalu memberi makan dan menyuapinya.
Dikisahkan juga peristiwa pada Nabi Nuh yang yang ditelan ikan. Kisa ini mengandung pelajaran bahwa, Allah SWT yang memberikan hidayah kepada hambanya, sedangkan para nabi hanya bertugas menyampaikan, tak bisa memaksa atau mengubah seseorang.
Setelah tausiah, ustadz Mubaraq memimpin pembacaan zikir dan tahlil, ditutup dengan doa haul oleh HM Tambrin.
Bukan puasa dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah yang diimami Ustadz Mubaraq, diakhiri makan bersama. (smartbanua)
