- Wakapolda Kalsel Pastikan Penanganan Korban Keracunan MBG Berjalan Baik
- Juara 3 Diraih ULM. MTQ Mahasiswa Nasional ke-XVIII 2025 Resmi Ditutup
- Kasus Keracunan Gubernur Kalsel Muhidin Minta SPPG Jaga Kualitas
- Wagub Hasnuryadi Sulaiman Hadiri Rakornas Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 2025
- Puluhan Siswa di Martapura Kalsel diduga Keracunan MBG
- Tausiyah Rutin Pembinaan Mental dan Spiritual, ASN, PPPK dan Pegawai Lingkup Pemprov Kalsel
- SMAN Negeri Banua Kalimantan Selatan Resmi Jadi Sekolah Garuda
- Sekolah Garuda Presiden Harapan Baru Generasi Banua Go Internasional
- Gubernur H. Muhidin Dorong Kesadaran Masyarakat Soal Pemenuhan Hak Anak Sebagai Generasi Emas 2045
- Disdikbud Kalsel Siapkan Tes Kompetensi Akademik Siswa Sebagai Aturan Baru
Puluhan Siswa di Martapura Kalsel diduga Keracunan MBG

Banjarmasin : Puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan diduga mengalami keracunan paket Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (9/10/2025).
Hingga sore sekira pukul 17.00 WITA, tercatat 37 orang telah menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha (Raza) Martapura.
Baca Lainnya :
- Tausiyah Rutin Pembinaan Mental dan Spiritual, ASN, PPPK dan Pegawai Lingkup Pemprov Kalsel 0
- SMAN Negeri Banua Kalimantan Selatan Resmi Jadi Sekolah Garuda0
- Sekolah Garuda Presiden Harapan Baru Generasi Banua Go Internasional 0
- Gubernur H. Muhidin Dorong Kesadaran Masyarakat Soal Pemenuhan Hak Anak Sebagai Generasi Emas 20450
- Disdikbud Kalsel Siapkan Tes Kompetensi Akademik Siswa Sebagai Aturan Baru0
Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli, mengungkapkan, peristiwa dugaan keracunan sedang dilakukan penyelidikan.
“Sementara kita akan melakukan penyelidikan di salah satu sekolah, di Assalam Martapura. Kita sudah mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium guna mengetahui penyebab pastinya,” Katanya.
Sebelumnya ruang instalasi gawat darurat (IGD) RS di Jalan Menteri Empat, Cindai Alus, Martapura mendadak dipenuhi oleh siswa-siswi yang masih memakai seragam sekolah.
Mereka yang rata-rata masih dalam kondisi sasar, terbaring di ranjang RS dengan alat medis. Orangtua dan keluarga dari siswa yang diduga kercaunan juga mendampingi. Termasuk pihak keamanan dan pemerintah daerah.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Dandim 1006/Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya.
Ia langsung mendatangi RS Zaleha dan melakukan peninjaun terhadap siswa yang mengalami keracunan.
“Informasi awal ada pasien yang masuk, kita telah meminta kepada rumah sakit untuk memberikan pelayanan terbaik” katanya.
Adapun, gejala yang dialami para korban antara lain pusing, mual, muntah, serta nyeri perut seperti ditusuk-tusuk.
Hingga berita ini diturunkan Pihak RSUD Raza Martapura saat ini masih terus melakukan penanganan medis terhadap pasien. Para tenaga medis dikerahkan untuk memberikan penanganan intensif bagi korban, baik siswa maupun tenaga pendidik. Perkembangan kasus dugaan keracunan massal ini masih terus dipantau oleh pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. (smartbanua)