- Kebakaran Hebat di Teluk Dalam, Banjarmasin : Penjaga Toko Nekat Terobos Api, Tubuh Melepuh
- Sopir Truk Ditangkap Setelah Pemotor Tewas di Jalan Trikora, Banjarbaru
- Ancam Tetangga dengan Tombak, H Ditahan di Mapolsek Polsek Liang Anggang
- Polda Kalsel Resmikan Labfor Tingkat II Gambut, Percepat Penanganan Kasus Kriminal di Kalsel
- Pekan Budaya Banua 2025 Dibuka, Kalsel Rayakan Lonjakan Penetapan 11 Warisan Budaya Takbenda
- Hutan Terus Menyusut, Ahli Peringatkan Kalsel Berpotensi Alami Banjir Besar seperti Sumatra
- Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tewaskan 753 Orang, Ribuan Mengungsi
- Wamendagri dan Wagub Kalsel Pantau Penyaluran MBG di SMA Gambut dan Sekolah Rakyat Banjarbaru
- Wamendagri : Daerah Harus Prioritaskan Lingkungan dalam Rencana Pembangunan
- Wagub Kalsel Tekankan Percepatan Pembangunan pada Harjad HSS ke-75
Tamasya Perkuat Kompetensi Pengasuh: 35 Peserta Kerabat Kalsel Diwisuda, Dorong Pengasuhan Berkualitas Menuju Generasi Emas 2045


Banjarbaru—Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam meningkatkan kualitas pengasuhan anak terus mendapat penguatan melalui program Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) dari Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). Tahun ini, sebanyak 35 peserta resmi diwisuda dalam kegiatan Internalisasi Pengasuhan 1000 HPK dan Tamasya yang berlangsung di Novotel Hotel Banjarbaru, Senin (1/12/2025) sore.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas PPPAKB Kalsel, Hj. Husnul Hatimah, yang mewakili Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, H. Hasnuryadi Sulaiman. Sementara itu, prosesi wisuda dipimpin langsung Wakil Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, drg. Ellyana Trisya.
Baca Lainnya :
- Momen HUT KORPRI, Pemprov Kalsel Beri Penghargaan Pos Kamling Terbaik 20250
- HUT KORPRI ke-54 : Pemprov Kalsel Tegaskan Komitmen ASN Wujudkan Indonesia Maju0
- Tapin Expo 2025 Resmi Dibuka, Wagub Hasnuryadi Ajak Dorong UMKM dan Ekonomi Daerah0
- Hari Jadi ke-60 Tapin: Wagub Hasnuryadi Ajak Perkuat Gotong Royong Majukan Daerah0
- Rentetan Bencana Akhir November: Banjir dan Longsor Kepung Wilayah Sumatra0
Program Tamasya sendiri dipandang sebagai instrumen strategis dalam pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini. Fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas pengasuh dan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang responsif, aman, serta kaya stimulasi.
Acara kian semarak dengan penampilan Tarian Kreasi Anak dari TPA Citra Indonesia sebelum prosesi wisuda dilaksanakan. Hadir pula Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Farah Adibah, serta jajaran TP PKK dan pengelola Tamasya.
Dalam keterangannya, drg. Ellyana Trisya menegaskan bahwa Kelas Orang Tua Hebat dirancang untuk membekali para peserta dengan kemampuan pengasuhan yang memadai dan berintegritas.
"Ya Alhamdulillah hari ini kita mewisuda sekitar 35 wisudawan dari Tamasya di Kelas Orang Tua Hebat atau Kerabat. Ini adalah suatu kelas untuk pembinaan," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kesabaran dan ketulusan sebagai fondasi seorang pengasuh, serta berharap seluruh ilmu yang diterima dapat diterapkan di lingkungan tempat mereka mengasuh.
"Dengan ilmu yang didapatkan, insya Allah bermanfaat karena harus ekstra sabar ya, karena menjadi pengasuh itu harus dari dalam hati. Semoga ini terus berlanjut di kelas berikutnya," tambahnya.
Ellyana juga menegaskan bahwa kompetensi para pengasuh sangat berkaitan erat dengan tujuan besar mencetak generasi emas.
"Wisudawati Tamasya harus menjadi pengasuh yang berintegritas dan berkontribusi dalam mendorong generasi emas 2045," tegasnya.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Hj. Husnul Hatimah, Wakil Gubernur Kalsel memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan.
"Saya menyampaikan selamat dan sukses kepada Bapak-Ibu yang hari ini dinyatakan lulus dalam program Tamasya Kerabat Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2025. Terima kasih dan apresiasi kepada BKKBN Kalsel atas penyelenggaraan program yang baik ini," ucapnya.
Wagub menegaskan bahwa para pengasuh memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, terutama di tengah tantangan bonus demografi.
"Program Tamasya hadir sebagai jawaban atas tantangan pengasuhan pada era bonus demografi. Ketika jumlah penduduk usia produktif meningkat, keluarga—khususnya orang tua pekerja—membutuhkan dukungan agar tetap produktif tanpa mengabaikan tumbuh kembang anak," jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pembangunan SDM tidak cukup bertumpu pada fasilitas pendidikan formal, melainkan sangat ditentukan oleh kualitas pengasuhan sejak dini.
"Peran Tamasya sangat strategis dalam memastikan pengasuhan yang berkualitas, responsif dan penuh stimulasi. Justru yang paling menentukan adalah pengasuhan sejak dini," tegasnya.
Wakil Gubernur menutup sambutannya dengan menggarisbawahi pentingnya periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai fase emas pembentukan karakter, kecerdasan, dan kesehatan anak.
"Masa seribu hari pertama kehidupan menuntut lingkungan yang mendukung, gizi yang cukup, pengasuhan responsif, keamanan, dan stimulasi perkembangan yang tepat," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Dewi Camelia Ulfa dari TPA Aisyiyah Kelua Kabupaten Tabalong terpilih sebagai wisudawati terbaik setelah meraih nilai 550.
Kegiatan wisuda ini diharapkan menjadi penguatan komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas pengasuhan demi masa depan anak-anak Kalimantan Selatan menuju Indonesia Emas 2045. (Rahim Arza/Smartbanua)



