- Kebakaran Hebat di Teluk Dalam, Banjarmasin : Penjaga Toko Nekat Terobos Api, Tubuh Melepuh
- Sopir Truk Ditangkap Setelah Pemotor Tewas di Jalan Trikora, Banjarbaru
- Ancam Tetangga dengan Tombak, H Ditahan di Mapolsek Polsek Liang Anggang
- Polda Kalsel Resmikan Labfor Tingkat II Gambut, Percepat Penanganan Kasus Kriminal di Kalsel
- Pekan Budaya Banua 2025 Dibuka, Kalsel Rayakan Lonjakan Penetapan 11 Warisan Budaya Takbenda
- Hutan Terus Menyusut, Ahli Peringatkan Kalsel Berpotensi Alami Banjir Besar seperti Sumatra
- Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tewaskan 753 Orang, Ribuan Mengungsi
- Wamendagri dan Wagub Kalsel Pantau Penyaluran MBG di SMA Gambut dan Sekolah Rakyat Banjarbaru
- Wamendagri : Daerah Harus Prioritaskan Lingkungan dalam Rencana Pembangunan
- Wagub Kalsel Tekankan Percepatan Pembangunan pada Harjad HSS ke-75
Rentetan Bencana Akhir November: Banjir dan Longsor Kepung Wilayah Sumatra

Keterangan Gambar : Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Bencana banjir yang melanda 16 kabupaten/kota di Aceh selain berdampak pada ratusan ribu warga juga merusak sejumlah badan jalan dan jembatan sehingga memutuskan akses transpotasi darat
smartbanua.com - HUJAN dengan intensitas tinggi pada akhir November 2025 memicu rangkaian banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Dalam hitungan hari ribuan rumah tergenang, puluhan ribu warga terdampak, dan korban jiwa dilaporkan di beberapa kabupaten.
Musibah dimulai ketika pola cuaca ekstrem menyebabkan hujan deras turun hampir tanpa henti di beberapa daerah sejak akhir pekan 22–23 November 2025. Di Sumatra Barat curah hujan yang tinggi memicu banjir dan longsor di banyak kabupaten seperti Padang Pariaman, Agam, Pesisir Selatan, dan Solok. Sejumlah ruas jalan nasional sempat terputus akibat material longsor yang menimbun badan jalan, sementara arus deras sungai meluap hingga memasuki permukiman warga.
Di Aceh, banjir besar terjadi di Aceh Tamiang, Aceh Utara dan Bireuen, memaksa ribuan warga mengungsi ke fasilitas umum. Di beberapa lokasi, tinggi genangan mencapai lebih dari satu meter sehingga proses evakuasi harus dilakukan menggunakan perahu karet. Listrik dan jaringan komunikasi di sejumlah desa sempat terputus akibat tanah longsor yang merusak infrastruktur.
Baca Lainnya :
- Gubernur Kalsel Tekankan Penguatan Sinergi Daerah–Pusat untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi pada PTBI tahun 20250
- Kreativitas Banua Mengalun: Borneo Sasirangan & Craft Festival Resmi Dibuka0
- Pemprov Kalsel Titip Harapan Besar! Ketua IKA UNAIR Kalsel Resmi Dilantik0
- Ratusan ASN dan Komunitas Sepeda Ramaikan Gowes Bersama HUT ke-54 KORPRI di Banjarbaru0
- Polda Kalsel Musnahkan 1,4 Kg Sabu rungkus 57 Tersangka0
Sementara itu di Sumatra Utara, wilayah Langkat, Mandailing Natal, dan Deli Serdang terdampak banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba. Selain merendam permukiman, banjir juga merusak lahan pertanian, jembatan gantung, serta fasilitas pendidikan.
Pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan bergerak cepat membuka dapur umum, mengevakuasi korban, serta menyalurkan kebutuhan mendesak seperti makanan, selimut, dan obat-obatan. Namun akses yang sulit dan kondisi cuaca yang belum stabil menjadi tantangan besar dalam penanganan darurat. (/smartbanua)
