- Kebakaran Hebat di Teluk Dalam, Banjarmasin : Penjaga Toko Nekat Terobos Api, Tubuh Melepuh
- Sopir Truk Ditangkap Setelah Pemotor Tewas di Jalan Trikora, Banjarbaru
- Ancam Tetangga dengan Tombak, H Ditahan di Mapolsek Polsek Liang Anggang
- Polda Kalsel Resmikan Labfor Tingkat II Gambut, Percepat Penanganan Kasus Kriminal di Kalsel
- Pekan Budaya Banua 2025 Dibuka, Kalsel Rayakan Lonjakan Penetapan 11 Warisan Budaya Takbenda
- Hutan Terus Menyusut, Ahli Peringatkan Kalsel Berpotensi Alami Banjir Besar seperti Sumatra
- Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tewaskan 753 Orang, Ribuan Mengungsi
- Wamendagri dan Wagub Kalsel Pantau Penyaluran MBG di SMA Gambut dan Sekolah Rakyat Banjarbaru
- Wamendagri : Daerah Harus Prioritaskan Lingkungan dalam Rencana Pembangunan
- Wagub Kalsel Tekankan Percepatan Pembangunan pada Harjad HSS ke-75
Kreativitas Banua Mengalun: Borneo Sasirangan & Craft Festival Resmi Dibuka


Banjarmasin - Ditandai dengan membunyikan alat musik panting secara simbolis, Gubernur Kalsel H. Muhidin melalui Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, H. Abdul Rahim, secara resmi membuka Borneo Sasirangan & Craft Festival yang digelar di atrium Hall 1 Duta Mall Banjarmasin sabtu (29/11/2025) sore.
Festival yang berlangsung selama dua hari, yakni 29–30 November 2025, ini menjadi ajang promosi besar bagi industri kreatif dan perajin lokal Kalsel, serta diisi oleh Stand Dekranasda 13 kabupaten/kota.
Baca Lainnya :
- Pemprov Kalsel Titip Harapan Besar! Ketua IKA UNAIR Kalsel Resmi Dilantik0
- Ratusan ASN dan Komunitas Sepeda Ramaikan Gowes Bersama HUT ke-54 KORPRI di Banjarbaru0
- Polda Kalsel Musnahkan 1,4 Kg Sabu rungkus 57 Tersangka0
- Ribuan Pelanggaran Tercatat Selama Operasi Zebra Intan 2025 di Banjarmasin0
- Komdigi Dorong Redaksi Modern Beretika di Era AI0
DImeriah kan penampilan tarian Baksa Kembang dari Sanggar Seni Nuansa. Tarian khas Banjar tersebut berhasil menghadirkan nuansa budaya yang anggun dan memukau pengunjung sejak awal acara.
Setelah itu, kemeriahan berlanjut dengan Fashion Show karya Desainer Sasirangan Kalsel, Catherine Ambar Sari. Koleksi busana yang ditampilkan mengangkat motif-motif tradisional Sasirangan dengan sentuhan modern, menarik perhatian para pengunjung dan pecinta fashion lokal.
Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur H. Muhidin menyampaikan bahwa festival ini menjadi langkah penting untuk memperkuat promosi produk kerajinan Kalsel, terutama wastra Sasirangan.
“Melalui momentum ini, diharapkan industri kerajinan lokal dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan tumbuh lebih berdaya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Banua. Pelaku UMKM didorong terus berinovasi agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah dan mampu bersaing.
Selain sebagai ruang promosi, Gubernur H. Muhidin melihat festival ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus pelestarian terhadap kekayaan budaya lokal. Ia mengajak masyarakat untuk lebih menghargai karya perajin Banua.
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan, pelaku UMKM, pengrajin, komunitas kreatif, serta mitra strategis untuk terus bersinergi memajukan industri kerajinan Banua dan memperluas akses pasar hingga tingkat internasional,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah Muhidin, melalui Wakil Ketua Dekranasda Kalsel, drg. Ellyana Trisya Hasnuryadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan Borneo Sasirangan & Craft Festival.
Ellyana menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar pameran, tetapi sebuah perayaan kreativitas, ketekunan, dan kecintaan para perajin Banua terhadap warisan budaya.
Dalam sambutannya, drg. Ellyana menyoroti perjalanan panjang para perajin yang sering kali memulai usaha dari lingkungan sederhana dengan peralatan terbatas, namun tetap membawa semangat besar untuk berkarya.
“Bukan hanya membuat produk, mereka sedang meneruskan warisan luhur, mempertahankan identitas Banjar, Dayak, dan berbagai suku di Kalimantan Selatan yang kaya akan nilai seni,” ujarnya.
Para perajin ini bahkan disebutnya sebagai pejuang budaya yang sebenarnya.
Lebih jauh, Dekranasda Kalsel menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pengembangan industri kerajinan. Baginya, kriya bukan hanya warisan budaya, tetapi juga pilar penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kriya adalah identitas, tetapi juga peluang yang bisa menjadi kekuatan ekonomi untuk membantu keluarga dan menciptakan kesejahteraan,” tegasnya.
Melalui Borneo Sasirangan & Craft Festival, Dekranasda ingin membuka ruang yang lebih luas bagi para perajin untuk terus berkarya, berinovasi tanpa meninggalkan akar budaya, serta memperkuat karakter lokal agar semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Di akhir sambutannya, drg. Ellyana menekankan bahwa festival ini memiliki makna lebih dalam daripada sekadar kompetisi atau pameran.
“Ini tentang menumbuhkan rasa percaya diri para perajin kita, tentang memastikan bahwa warisan budaya kita tetap hidup,” tutupnya.
Turut hadir Bupati Barito Kuala beserta Ketua Dekranasda Kabupaten Barito Kuala, Ketua Dekranasda Kabupaten dan Kota atau yang mewakili, Pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), Perajin Sasirangan, serta tamu undangan lainnya. (/raponggati)
