- Kebakaran Hebat di Teluk Dalam, Banjarmasin : Penjaga Toko Nekat Terobos Api, Tubuh Melepuh
- Sopir Truk Ditangkap Setelah Pemotor Tewas di Jalan Trikora, Banjarbaru
- Ancam Tetangga dengan Tombak, H Ditahan di Mapolsek Polsek Liang Anggang
- Polda Kalsel Resmikan Labfor Tingkat II Gambut, Percepat Penanganan Kasus Kriminal di Kalsel
- Pekan Budaya Banua 2025 Dibuka, Kalsel Rayakan Lonjakan Penetapan 11 Warisan Budaya Takbenda
- Hutan Terus Menyusut, Ahli Peringatkan Kalsel Berpotensi Alami Banjir Besar seperti Sumatra
- Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tewaskan 753 Orang, Ribuan Mengungsi
- Wamendagri dan Wagub Kalsel Pantau Penyaluran MBG di SMA Gambut dan Sekolah Rakyat Banjarbaru
- Wamendagri : Daerah Harus Prioritaskan Lingkungan dalam Rencana Pembangunan
- Wagub Kalsel Tekankan Percepatan Pembangunan pada Harjad HSS ke-75
Kementerian LH Anugerahkan Penghargaan Pembina ProKlim 2025 kepada Gubernur Kalsel

Jakarta – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menerima Penghargaan Pembina Program Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Didampingi Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH RI, Ary Sudijanto, penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI, Hanif Faisol Nurrafiq kepada Gubernur Kalsel, H. Muhidin, bersamaan dengan 14 Bupati/Wali Kota lainnya di Indonesia, sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada kepala daerah yang dinilai aktif melakukan pembinaan, pendampingan, serta penguatan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di wilayah masing-masing.
Gubernur H. Muhidin menyampaikan, penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif masyarakat, pemerintah daerah, serta berbagai pihak yang terus berupaya menjaga lingkungan di Bumi Lambung Mangkurat. Meski begitu, gubernur menekankan pentingnya melakukan penghijauan di kawasannya masing-masing.
Baca Lainnya :
- Zebra Intan 2025 Banjarmasin ETLE Catat 1.501 Pelanggaran, Paling Bnyak Tidak Pakai Helm0
- Tamasya Perkuat Kompetensi Pengasuh: 35 Peserta Kerabat Kalsel Diwisuda, Dorong Pengasuhan Berkualitas Menuju Generasi Emas 20450
- Momen HUT KORPRI, Pemprov Kalsel Beri Penghargaan Pos Kamling Terbaik 20250
- HUT KORPRI ke-54 : Pemprov Kalsel Tegaskan Komitmen ASN Wujudkan Indonesia Maju0
- Tapin Expo 2025 Resmi Dibuka, Wagub Hasnuryadi Ajak Dorong UMKM dan Ekonomi Daerah0
“Hari ini kita menerima piagam penghargaan dari Kementerian LH, dan sesuai dengan arahan Menteri LH kita harus menurunkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Untuk itu kepada masyarakat dan semua pihak, saya imbau agar meningkatkan penghijauan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca tersebut ," ungkap Gubernur H. Muhidin, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Rahmat Prapto Udoyo.
Selain itu, menurut Gubernur H. Muhidin, pengelolaan sampah juga sangat penting dilakukan, mengingat Kementerian LH terus gencar melakukan berbagai upaya dalam mengatasi ancaman perubahan iklim.
"Seperti yang ditegaskan Menteri LH, bahwa kita harus benar-benar melakukan pengelolaan sampah yang ada di daerah kita, di seluruh Kabupaten Kota di Kalsel. Karena di tahun 2026 ini, Kementerian LH tidak ragu-ragu lagi terkait pengelolaan sampah ini. Terlebih, saat ini terjadi perubahan iklim di tiga provinsi yang berakibat bencana besar," tambah Gubernur H. Muhidin.
Kembali Gubernur H. Muhidin menekankan untuk Bupati/Wali Kota di Kalsel, agar memperhatikan tentang pengelolaan sampah sebagai mitigasi perubahan iklim.
Untuk diketahui, tidak hanya penghargaan Pembina ProKlim tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, pada kesempatan ini juga, Menteri LH/Kepala BPLH RI, Hanif Faisol Nurrafiq menyerahkan penghargaan kepada sejumlah penerima Proklim Lestari, Proklim Utama, serta apresiasi kepada sejumlah perusahaan pendukung ProKlim di Indonesia.
Dalam acara ini pula, Menteri LH/Kepala BPLH RI, Hanif Faisol meluncurkan konsep baru ProKlim yang mengusung tiga aspek, yakni; percepatan rekonseptualisasi yang lebih mendorong aspek kualitas dengan tidak meninggalkan kuantitas, kolaborasi penguatan peran pemerintah daerah dan integritas sistem. (smartbanua)
