Peserta PKP Angkatan VII Kunjungi Nature Exhibition Banua Botanical Garden di Kebun Raya Banua

By Smart Banua 23 Sep 2025, 23:42:32 WITA, 140 Dibaca Daerah
Peserta PKP Angkatan VII Kunjungi Nature Exhibition Banua Botanical Garden di Kebun Raya Banua

Baca Lainnya :

Banjarbaru—Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VII Lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalsel Tahun 2025 mengunjungi ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebun Raya Banua di Jalan Aneka Tambang, Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru pada Selasa (23/9/2025) siang.

Pasca melakukan studi lapangan (Stula) dengan lokus tujuan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Provinsi Kalsel.

Sebanyak 40 peserta PKP Angkatan VII Tahun 2025 ini telah mengikuti pelatihan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalsel mulai Agustus 2025 hingga Desember 2025 mendatang.

Dalam kegiatan Stula dan kunjungan ke Kebun Raya Banua milik Pemperintah Provinsi Kalsel itu, peserta PKP didampingi pembimbing Widyaiswara yakni; Sugiono dan Taufik Rachman.

Dan peserta PKP Angkatan VII itu meninjau lokasi gedung Nature Exhibition Banua Botanical Garden di Kebun Raya Banua. Tempat itu merupakan sebagai wadah dalam mengedukasi masyarakat dengan berbagai pengetahuan mendalam tentang tumbuhan, mulai dari evolusi tumbuhan, penampakan batang, biji, daun, kalender anggrek, hingga informasi tentang tanaman endemik dan langka.

Salah satu educator Kebun Raya Banua, Ratna Dwi Lestari menyambut kedatangan peserta PKP Angkatan VII yang tiba di ruangan dan melihat langsung satu per satu papan informasi di sana.

Dia pun menjelaskan tentang fungsi Kebun Raya Banua (Banua Botanical Garden) yang telah disusun oleh BRIN Provinsi Kalsel.

"Selamat datang bapak/ibu. Di sini mengenai fungsi Kebun Raya Banua terdapat sejumlah aktivitas seperti konservasi, pendidikan, jasa lingkungan, wisata dan penelitian," ungkap Ratna, educator Kebun Raya Banua itu kepada peserta.

Ratna pun menjelaskan bahwa konservasi satwa di habitat aslinya tidaklah mudah, karena harus memberikan tempat yang nyaman seperti ruang hidupnya di hutan. Sebab, menurutnya tidak semua satwa dapat beradaptasi dengan nyaman di lingkungan barunya.

"Di sini adalah saat kita pindahkan habitat aslinya ke sini. Kadang ada yang mati juga, jadi kesulitannya disitu karena kondisi lingkungannya beda. Dan konservasi di sini terus kita kembangkan agar nanti habitatnya bisa hidup," ungkap Ratna.

Ratna juga membeberkan, sejumlah hasil tumbuhan dan biji-bijian, serta manfaat lingkungan lainnya. Dia menjawab tiap pertanyaan yang diberikan oleh peserta PKP Angkatan VII tersebut.

Di ruangan itu terdapat papan bernama Plant Evolution, Konservation Status Of Plants, Ecoprint, Natural Wall Art, Anggrek Orchid, Introduction Our New Mascot, Monokotil/Nikotil, Aromatik dan sebagainya. (mr/smartbanua)




Foto: Fitroh Teguh




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment