- Cuaca Ekstrem Banjarbaru Berpotensi Ganggu Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor
- Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 44,5 Kg Sabu dan 24.928 Butir Ekstasi Antar provinsi
- Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tenggelam di Sungai Barito Banjarmasin
- Muhammad Rafiq Al Bukhory Sumbang Emas dan Perak untuk Kalsel di POPNAS XVII 2025
- BPBD Kalsel Perkuat Mitigasi Bencana lewat FGD IKD dan KRB 2025
- Renang Kalsel Raih 4 Medali Perunggu di Hari Pertama Peparpenas XI 2025
- Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2025, Gubernur Kalsel Tinjau Kesiapan Personel dan Peralatan
- Kalsel Targetkan 2500 Sambungan Listrik Gratis Wilayah Pedalaman
- Tim Menembak Kalsel Sumbang Emas Perdana di POPNAS XVII 2025 Jakarta
- Gulat Banjarmasin Juara Umum Porprov XII Kalsel
Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2025, Gubernur Kalsel Tinjau Kesiapan Personel dan Peralatan

Keterangan Gambar : Mengecek kesiapan pasukan dan sarana tanggap darurat, Gubernur Kalsel H. Muhidin dan Kapolda Kalsel memastikan seluruh personel siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi


Banjarbaru, smartbanua.com – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Muhidin, didampingi Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, memimpin Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di halaman RTMC Ditlantas Polda Kalsel, KM 21 Landasan Ulin, Banjarbaru, Selasa (4/11/2025) pagi.
Baca Lainnya :
- Kalsel Targetkan 2500 Sambungan Listrik Gratis Wilayah Pedalaman0
- Tim Menembak Kalsel Sumbang Emas Perdana di POPNAS XVII 2025 Jakarta0
- Gulat Banjarmasin Juara Umum Porprov XII Kalsel0
- Dari Desa, Kalsel Bangun Gerakan Desa Bersinar Yang Kini Peringkat ke-9 di Indonesia0
- Pemprov Kalsel Tingkatkan Profesionalisme ASN dalam Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah0
Apel kesiapsiagaan ini melibatkan ratusan personel gabungan dari Polda Kalsel, TNI, BPBD Kalsel, BASARNAS, BNPB, dan berbagai stakeholder terkait. Kegiatan ini bagian dari apel siaga nasional untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sekitar 44 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Kondisi ini meningkatkan potensi banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi. Fenomena La Niña yang diprediksi berlangsung hingga awal 2026 juga menjadi perhatian utama bagi seluruh unsur penanggulangan bencana.
Dalam apel tersebut, Gubernur H. Muhidin bersama Kapolda Kalsel melakukan pemeriksaan pasukan dan kesiapan peralatan tanggap darurat. Gubernur juga membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh personel dan sarana-prasarana dalam menghadapi bencana.
“Kecepatan dan ketepatan respons menjadi faktor utama keberhasilan dalam penanganan bencana. Seluruh elemen bangsa harus siap siaga menghadapi setiap potensi bencana demi keselamatan masyarakat,” tegas Kapolri melalui Gubernur Kalsel.
Kapolri menambahkan, Indonesia termasuk negara dengan tingkat kerawanan bencana tinggi karena berada di wilayah Ring of Fire. Data BNPB hingga 19 Oktober 2025 mencatat 2.606 kejadian bencana alam yang menyebabkan korban jiwa, kerugian ekonomi, dan kerusakan fasilitas umum.
Selain itu, Kapolri menekankan delapan poin penting bagi TNI, Polri, dan seluruh stakeholder, termasuk peningkatan deteksi dini, kesiapan sarana-prasarana, edukasi masyarakat, simulasi berkala, dan penguatan empati dalam pelayanan korban bencana.
Usai apel, Gubernur H. Muhidin bersama jajaran Forkopimda dan kepala lembaga terkait meninjau peralatan SAR dan fasilitas penanggulangan bencana yang siap digunakan menghadapi potensi bencana di Kalsel. Apel diakhiri dengan sesi foto sebagai simbol komitmen bersama menjaga keselamatan masyarakat menghadapi musim penghujan 2025–2026.
Gubernur Kalsel menegaskan, langkah pencegahan dan kesiapsiagaan bersama sangat penting untuk meminimalkan dampak bencana. Salah satu langkah konkret adalah perbaikan dan normalisasi saluran air di titik rawan genangan, melalui koordinasi Pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
“Dengan koordinasi dan gotong royong, upaya pencegahan ini bisa meminimalkan risiko bencana,” tutup Gubernur H. Muhidin.










