Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tewaskan 753 Orang, Ribuan Mengungsi

By smartbanua 03 Des 2025, 16:35:10 WITA, 47 Dibaca Bencana
Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tewaskan 753 Orang, Ribuan Mengungsi

Keterangan Gambar : Proses pencarian korban akibat bencana banjir bandang disertai tanah longsor yang menghantam Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh di pekan akhir bulan November 2025 lalu masih terus berlangsung.



SMARTBANUA.COM — Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra terus meningkat. Berdasarkan pembaruan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (3/12/2025), tercatat 753 orang meninggal dunia, sementara 650 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Bencana besar ini melanda tiga provinsi sekaligus, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, setelah hujan ekstrem mengguyur kawasan tersebut sejak akhir November.

Baca Lainnya :


Sebaran Korban per Provinsi

BNPB merinci korban meninggal dan hilang tersebar sebagai berikut:

  • Aceh: sekitar 218 orang meninggal, 227 hilang

  • Sumatera Utara: sekitar 301 orang meninggal, 163 hilang

  • Sumatera Barat: sekitar 234 orang meninggal, 260 hilang

Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah seiring proses evakuasi dan pencarian yang terus berlangsung di sejumlah titik yang masih terisolasi.


Ratusan Ribu Warga Mengungsi

Bencana tersebut berdampak pada jutaan penduduk. Sekitar 576.300 orang terpaksa mengungsi ke ratusan pos penampungan sementara. Total penduduk terdampak mencapai lebih dari 3,3 juta jiwa.

BNPB juga mendata kerusakan pada:

  • 3.600 rumah rusak berat

  • 2.100 rumah rusak sedang

  • 3.700 rumah rusak ringan

Selain itu, puluhan fasilitas pendidikan, jembatan, dan bangunan publik juga mengalami kerusakan parah. Beberapa ruas jalan nasional di Aceh dan Sumatera Barat bahkan tidak dapat dilalui akibat ambruk atau tertimbun longsor.


Tim Gabungan Terus Cari Korban

Upaya pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan. Namun, medan yang berat serta akses yang terputus membuat proses evakuasi berjalan lambat.

Banyak wilayah masih terisolasi akibat jembatan putus dan jalan tertimbun material longsor. Cuaca yang tidak menentu juga menghambat upaya distribusi logistik ke pos-pos pengungsian.


Pemerintah Fokus pada Penanganan Darurat

BNPB menyatakan sedang memaksimalkan:

  • penyaluran bantuan logistik,

  • penanganan pengungsi,

  • perbaikan akses darurat,

  • percepatan identifikasi jenazah.

Pemerintah daerah di tiga provinsi tersebut juga telah menetapkan status tanggap darurat untuk mempermudah mobilisasi bantuan dan sumber daya.


Data Masih Berubah

BNPB menegaskan angka korban meninggal dan hilang masih bersifat dinamis. Pembaruan terus dilakukan setiap kali tim di lapangan menemukan korban baru atau berhasil menjangkau wilayah yang sebelumnya terisolasi. (/smartbanua)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.