Pekan Budaya Banua 2025 Dibuka, Kalsel Rayakan Lonjakan Penetapan 11 Warisan Budaya Takbenda

By smartbanua 04 Des 2025, 07:52:14 WITA, 55 Dibaca Daerah
Pekan Budaya Banua 2025 Dibuka, Kalsel Rayakan Lonjakan Penetapan 11 Warisan Budaya Takbenda


Banjarbaru — Pekan Budaya Banua 2025 resmi dimulai di lapangan Dr. Murjani, Banjarbaru, menjadi pusat perhatian masyarakat pada Rabu (3/12/2025) malam ketika Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, H. Muhammad Syarifuddin membuka rangkaian acara dengan suasana meriah dan penuh warna.

Pembukaan ditandai pemukulan alat musik tabuh yang disusul aksi peragaan 12 model yang menampilkan wastra khas Kalimantan Selatan. Penonton kemudian disuguhkan pertunjukan kolaboratif antara budaya Banjar dan Dayak oleh Sanggar Seni Nuansa, menampilkan kekuatan harmoni seni tradisi daerah.

Baca Lainnya :

Tahun ini menjadi pencapaian penting bagi dunia kebudayaan Kalimantan Selatan. Sebanyak 11 karya budaya resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia 2025, naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Deretan budaya yang berhasil ditetapkan meliputi:

Pembuatan Tajau, Manopeng Banyiur, Pembuatan Tanggui, Tari Babangsai dan Bakanjar, Parang Bungkul, Kain Sarigading, Pais Sagu, Badewa, Massukiri, Kintung, dan Baahuy.

Penetapan ini menjadi bukti bahwa komitmen pelestarian budaya di Banua semakin kuat dan terukur.

Membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan, Sekdaprov Syarifuddin menegaskan bahwa pemajuan budaya harus menyatu dengan dinamika zaman.

“Dalam dunia yang terus berubah, budaya harus tetap relevan tanpa kehilangan jati diri. Kolaborasi antar komunitas, antar daerah, antar lembaga, hingga antar generasi menjadi kunci transformasi budaya yang harmonis,” ucapnya.

Gubernur juga menekankan bahwa rangkaian Pekan Budaya Banua dirancang untuk membuka ruang ekspresi seluas-luasnya bagi seni dan kreativitas masyarakat mulai dari tarian, musik, kuliner, hingga wastra Nusantara.

“Kegiatan ini bukan hanya hiburan, tetapi peluang besar bagi tumbuhnya ekonomi kreatif daerah,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Dr. Ir. Hj. Galuh Tantri Narindra dalam laporannya menyampaikan bahwa Pekan Budaya tahun ini menghadirkan 40 booth UMKM. Ia menilai aktivitas budaya dan ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan.

“Indeks Pembangunan Kebudayaan dapat meningkat bila budayawan diberi ruang berekspresi. Melalui pagelaran ini, kita mendorong kolaborasi lintas generasi dan komunitas,” jelasnya.

Galuh Tantri berharap kegiatan ini mampu mengokohkan Kalimantan Selatan sebagai pusat budaya dan pariwisata, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Selama lima hari, Pekan Budaya Banua menyuguhkan pagelaran seni tari, musik tradisional, musikalisasi puisi, sastra, hingga pertunjukan etno-modern. Tidak hanya melibatkan sanggar seni, tetapi juga komunitas kreatif, budayawan, mahasiswa, pelajar, pelaku UMKM, hingga wisatawan mancanegara.

Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, seperti Bupati Hulu Sungai Tengah Samsul Rizal, Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj. Ananda, tenaga ahli Gubernur, serta jajaran SKPD.

Pekan Budaya Banua 2025 bukan hanya perayaan seni, tetapi wujud konsistensi Kalimantan Selatan dalam menjaga dan memperkuat identitas budaya di tengah perubahan zaman.

Dengan semangat "Berkolaborasi dan Bertransformasi dalam Harmoni Budaya,”

 Banua menunjukkan bahwa tradisi dapat tetap hidup, tumbuh, dan berinovasi tanpa kehilangan akar nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Rahim Arza/Smartbanua)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.