- Haru dan Penuh Nostalgia, Ketua KB–FKPPI Kalsel Paman Birin Hadir Menyapa Purnawirawan TNI di Makorem 101/Antasari
- Satgas Pangan Polda Kalsel Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Kertak Hanyar
- Penayangan Video Presiden di Bioskop Upaya Perluas Komunikasi Publik
- Temu Karya Taman Budaya ke-24, Wagub Kalsel Dorong Persatuan Daerah Dalam Kebudayaan
- BAW Balarut 2025, Dewan Kesenian Banjarmasin Meluncurkan 2 Buku Kesenian
- Musda KNPI Kalsel 2025: Cacat Prosedur, Rekayasa Murahan, dan Penghianatan terhadap Marwah Organisasi
- Meriahkan HUT ke-80 TNI AL, Lanal Banjarmasin ; Bangun Karakter Disiplin Generasi Muda Lewat Lomba Baris-berbaris
- Barito Putera Raih Kemenangan Lawan Kendal Tornado di Liga 2
- Polda Kalsel Musnahkan Sabu 100 Kilo Lebih
- Ramah Tamah Gubernur H. Muhidin-Forkopimda Kalsel Bersama Bupati dan Forkopimda Tabalong
Bina 40 Peserta PKP Angkatan 7, BPSDMD Kalsel Ingin Wujudkan Reformasi Birokrasi

Banjarmasin—Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VII Lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalsel Tahun 2025 secara resmi dibuka oleh Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalimantan Selatan, Faried Fakhmansyah yang diikuti 40 peserta di Aula Kampus I BPSDMD Kalsel, Banjarbaru, Senin (8/9/2025) pagi.
Berdasarkan laporan BPSDMD Provinsi Kalsel bahwa diikuti sebanyak 40 peserta yang terdiri dari 28 ASN Pemerintah Provinsi Kalsel dan 12 ASN dari Kabupaten Tapin.
Baca Lainnya :
- Gubernur H Muhidin Bersama Guru Bakhie Berbaur dengan Jamaah Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Bustanul Muhibbin Alalak Batola0
- Al Fata Martapura Barat Sabet Juara I Lomba Sinoman Hadrah, Bukti Regenerasi Seni Banjar Hidup0
- Tiga Jasad Korban Heli Jatuh di Kalsel Berhasil Diidentifikasi Mereka WNA0
- Drone UAV-VTOL Dit Samapta Polda Kalsel Jatuh Saat Bantu Pencarian Helikopter Hilang di Mantewe Tanah Bumbu0
- Kotak Hitam Heli Jatuh di Kalsel Diserahkan ke pihak KNKT0
Sejumlah peserta berdiri, kemudian menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pemimpin kelompok melaporkan kesiapannya. Salah satu peserta membacakan ikrar PKP Angkatan 7 tersebut, sebagaimana berjanji dalam mengikuti pelatihan dengan serius, cermat dan disiplin agar menjalani pejabat yang berintegritas tinggi.
Dalam sambutannya Plt. Kepala BPSDMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah menekankan pentingnya penguatan birokrasi melalui pendidikan dan pelatihan. Menurutnya, setiap peserta wajib menanamkan pendidikan itu agar memperkuat birokrasi daerah ke depannya.
"Salah satu cara memperbaiki birokrasi adalah pendidikan dan pelatihan itu, harapannya akan terbentuknya pemerintahan kelas dunia. Nah ini sesuai Perpres itu agar mendorong reformasi birokrasi untuk terwujudnya pemerintahan kelas dunia," ungkap Faried Fakhmansyah.
Faried Fakhmansyah menyebut cirinya yaitu profesional, cepat, efektif dan efesien. Dengan begitu, baginya setiap pejabat memiliki kinerja tinggi sehingga mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Kalsel.
Menurut Faried Fakhmansyah, cita-cita itu harus digapai para peserta PKP dalam mengikuti pendidikan ini. Diharapkannya itu agar memiliki pola pikir yang melayani dengan masyarakat sekitar.
"Reformasi Birokrasi itu ada 8 area perubahan. Dari segi organisasinya, tata laksananya, sumber daya manusia, peraturan undang-undang dan fasilitas, hingga pengawasannya," ungkap Faried.
Faried menjelaskan, budaya kerja yang melayani itu perlu diperkuat. Dia menyebut negara maju terdapat kelompok masyarakat yang memiliki etos kerjanya tinggi.
Dalam pelatihan diklat ini, Faried menyakini dapat menguatkan sumber daya manusianya untuk lebih baik lagi. Tiga aspek yang ditargetkan yaitu berkarakter, berkompeten dan berliterasi.
"Berkarakter moral itu beriman dan rendah hati, sementara karakter kerja itu rajin, kerja keras hingga disiplin. Itu harus imbang, maka orangnya bisa rajin dan disiplin tetapi Culas (penipu)," pesan Faried kepada peserta.
Sementara itu, Kasubbid Kompetensi Jabatan Pimpinan Daerah dan Prajabatan, Didip Sasmitoadi menyampaikan bahwa pelatihan PKP Angkatan 7 diselenggarakan telah dimulai sejak 28 Juli hingga 3 Desember 2025 dengan metode Blended Learning.
Sebagaimana diketahui bahwa metode pembelajaran ini menggabungkan antara pembelajaran langsung (synchronous) dengan pembelajaran tidak langsung atau mandiri yang bisa dilakukan kapan pun (asynchronous). Didip menjelaskan, pembelajaran klasikal tahap 1 yaitu tatap muka di kelas maupun lapangan.
"Implementasi aksi perubahan di instansi-instansi asal peserta dan terakhir, pembelajaran klasikal tahap 2. Adapun, tempat peserta pelatihan dilaksanakan secara variatif," terangnya.
Adapun salah satu peserta yakni Muhammad Yose Rizal merupakan Kepala Sub Bagian Kesra Non Pelayanan Dasar III itu mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menambah skill (kemampuan) seseorang, sebagaimana dimaksud untuk memperkuat perangkat lunaknya.
"Agar mengejar ketertinggalan kita. Jika orang lain berjalan, kita harus berlari dan ketika orang berlari, kita terbang untuk berada di level yang sama," pungkasnya. (rahim/smartbanua)